(1957 produk tersedia)
Sistem transmitter-receiver diklasifikasikan berdasarkan modulasi RF dan teknologi yang digunakan.
Modulasi Amplitudo (AM)
Modulasi amplitudo mengubah amplitudo sinyal transmisi untuk mengkodekan informasi atau data. Gelombang pembawa pada frekuensi tertentu dimodulasi dalam amplitudonya oleh gelombang sinyal yang membawa informasi. Gelombang yang dihasilkan adalah gelombang yang ditransmisikan dan diterima, setelah itu sinyal asli didekode kembali ke bentuk aslinya.
Modulasi Frekuensi (FM)
FM menciptakan sinyal transmisi dengan mengubah frekuensi sinyal antara dua batas. Alih-alih modulasi amplitudo, frekuensi gelombang pembawa dimodulasi untuk menciptakan sinyal transmisi. Receiver FM mendeteksi perubahan frekuensi dalam gelombang pembawa dan men-demodulasinya kembali ke bentuk aslinya.
Frequency Shift Keying (FSK)
FSK menggunakan dua frekuensi berbeda untuk mengkodekan data digital pada gelombang pembawa. Frekuensi bergeser antara keadaan satu dan nol. Teknik ini menghasilkan sinyal yang lebih kuat yang kurang rentan terhadap gangguan. Ini banyak digunakan dalam modem dan sistem komunikasi digital.
Phase Shift Keying (PSK)
PSK memodulasi gelombang pembawa dengan mengubah fasenya untuk mengkodekan data atau informasi. Fase gelombang diubah untuk mewakili data digital. PSK umum digunakan dalam RFID, kartu pintar, dan sistem komunikasi digital.
Modulasi Spektrum Sebar
Teknik ini menyebarkan sinyal di seluruh pita frekuensi lebar untuk meningkatkan rasio sinyal-ke-derau dan mengurangi interferensi. Ini termasuk Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dan Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS). Spektrum sebar digunakan dalam Bluetooth, GPS, dan sistem seluler CDMA.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, transmitter-receiver 433 MHz dibagi menjadi:
Analog
Sistem analog mengirim dan menerima sinyal dalam bentuk kontinu. Informasi atau data dikodekan dalam gelombang kontinu yang bervariasi dalam amplitudo atau frekuensi. Sistem ini memiliki keterbatasan dalam jangkauan, kualitas, dan kuantitas data.
Digital
Sistem digital mengubah informasi atau data menjadi format digital. Mereka memberikan kualitas, jangkauan, dan ketahanan yang lebih baik. Teknik modulasi digital sering digunakan dalam sistem transmitter-receiver modern.
Sistem receiver-transmitter dapat berupa half-duplex atau full-duplex. Half-duplex dapat mengirim atau menerima kapan saja, tetapi tidak keduanya secara bersamaan. Walkie-talkie adalah contoh yang baik dari sistem transmitter-receiver half-duplex. Sistem full-duplex, di sisi lain, dapat mengirim dan menerima secara bersamaan. Ponsel adalah contoh yang baik dari transmitter dan receiver full-duplex.
Mengirim dan Menerima Sinyal:
Sama seperti transmitter dan receiver radio AM, transmitter dan receiver 433 MHz bekerja sama untuk mengirim dan menerima sinyal. Transmitter mengirimkan sinyal pada frekuensi 433 MHz, dan kemudian receiver menangkapnya. Sistem ini dapat mengirim data seperti remote control, stasiun cuaca, dan alarm keamanan.
Modulasi:
Transmitter dan receiver memodulasi sinyal untuk mengirim dan menerima data. Modulasi mengubah sinyal sehingga informasi dapat dibawa padanya. Ada berbagai jenis modulasi, seperti ASK, FSK, dan FM. Masing-masing mengubah sinyal dengan caranya sendiri. Jenis modulasi yang tepat akan digunakan tergantung pada apa yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Modulasi memungkinkan transmitter dan receiver bekerja bersama dan secara andal mengirimkan data melalui jarak yang lebih jauh.
Transmisi Line-of-Sight:
Untuk jangkauan yang baik dan sinyal yang andal, transmitter dan receiver memerlukan jalur yang jelas, yang juga disebut line-of-sight. Itu berarti tidak boleh ada hambatan besar di jalan. Hal-hal seperti pohon, bangunan, atau bahkan orang dapat melemahkan atau memblokir sinyal. Jika line-of-sight baik, sistem dapat mengirimkan data lebih andal melalui jarak yang lebih jauh tanpa gangguan.
Jangkauan Pendek:
Ini mengacu pada aplikasi yang berfungsi dengan baik hanya dalam jarak terbatas, biasanya dalam jarak 100 meter. Sistem transmisi dan penerimaan nirkabel dalam kategori jarak pendek ini menemukan penggunaannya dalam remote control, pembuka pintu garasi, dan beberapa peralatan berbasis sensor, antara lain. Dalam jangkauan pendek yang ditentukan, transfer data yang andal dapat dilakukan dengan menjaga line-of-sight yang baik antara unit transmitter dan receiver.
Receiver dan transmitter RF 433 MHz digunakan dalam banyak aplikasi. Mereka cocok untuk hobi dan profesional.
Kendaraan yang Dikendalikan Jarak Jauh
Mobil RC, perahu, dan pesawat menggunakan sinyal RF untuk kendali jarak jauh. Transmitter mengontrol kendaraan sementara receiver memungkinkan kendaraan untuk merespons perintah kemudi atau kecepatan.
Sistem Pemantauan Nirkabel
Sistem keamanan rumah nirkabel menggunakan RF 433 MHz untuk memantau pintu, jendela, dan gerakan. Transmitter mengirimkan sinyal ke receiver, yang memicu alarm atau peringatan ketika sinyal terputus.
Stasiun Cuaca Nirkabel
Transmitter dan receiver RF 433 MHz digunakan di stasiun cuaca untuk memantau kondisi cuaca. Transmitter mengumpulkan data dari sensor (kelembapan, kecepatan angin, suhu, dll.) dan mengirimkannya ke receiver untuk ditampilkan di layar. Data memungkinkan pemantauan kondisi cuaca secara real-time.
Perangkat Rumah Pintar
Perangkat rumah pintar seperti sistem keamanan, stopkontak pintar, dan termostat menggunakan RF 433 MHz untuk berkomunikasi dengan hub atau smartphone. Pemilik rumah dapat memantau dan mengontrol perangkat secara real-time.
Remote Control untuk Peralatan
Selain aplikasi di atas, transmitter dan receiver RF digunakan dalam remote control untuk menghidupkan atau mematikan TV, sistem audio, lampu, dan kipas angin dari jarak jauh. Transmitter berada di remote control, sedangkan receiver berada di peralatan.
Sistem Audio Nirkabel
Transmitter acara musik dan sistem audio menggunakan RF 433 MHz untuk menghubungkan sumber audio ke speaker untuk menyediakan sistem suara yang mulus. Penyanyi dan musisi dapat bergerak bebas tanpa dibatasi oleh kabel.
Monitor Kesehatan Nirkabel
Aplikasi medis menggunakan RF 433 MHz dalam perangkat pemantauan kesehatan. Transmitter mengumpulkan data dari pasien (denyut jantung, tekanan darah, kadar glukosa, dll.) dan mengirimkannya ke receiver untuk pemantauan real-time oleh tenaga medis.
Saat membeli transmitter dan receiver RF 433 MHz, pengguna perlu mempertimbangkan berbagai faktor untuk memilih yang sesuai yang memenuhi kebutuhan aplikasi mereka. Berikut adalah beberapa di antaranya:
T: Bagaimana transmitter dan receiver 433 MHz dapat digunakan untuk mengontrol perangkat dari jarak jauh?
J: Untuk mengontrol perangkat dari jarak jauh dengan transmitter dan receiver 433 MHz, kodekan sinyal kontrol ke transmitter dan kirimkan ketika tombol transmitter ditekan. Receiver mendekode sinyal dan mengaktifkan komponen yang sesuai.
T: Bisakah beberapa transmitter mengontrol satu receiver?
J: Ya, dalam banyak kasus, beberapa transmitter dapat mengontrol satu receiver. Ini memungkinkan perangkat transmitter untuk digunakan di lokasi yang berbeda untuk mengirim sinyal ke receiver bersama.
T: Apa jenis catu daya yang dibutuhkan transmitter dan receiver 433 MHz?
J: Kebutuhan catu daya transmitter dan receiver 433 MHz bervariasi menurut model. Daya baterai atau adaptor daya eksternal dapat digunakan. Umumnya, mereka memerlukan catu daya yang stabil untuk memastikan transmisi dan penerimaan sinyal yang efektif.
T: Bagaimana cara meningkatkan hambatan dalam transmisi sinyal?
J: Memastikan line-of-sight yang jelas antara transmitter dan receiver meningkatkan transmisi sinyal. Meminimalkan penghalang fisik, mengoptimalkan orientasi antena juga dapat membantu, dan menggunakan receiver sensitivitas tinggi meningkatkan kemampuan sistem untuk mendeteksi sinyal.
T: Bisakah transmitter 433 MHz mengirim sinyal ke beberapa receiver secara bersamaan?
J: Ya, transmitter 433 MHz dapat mengirim sinyal ke beberapa receiver secara bersamaan. Agar ini berhasil, sistem harus dikonfigurasi sehingga transmitter menyiarkan sinyal yang sama secara bersamaan ke beberapa receiver.