(457 produk tersedia)
Loader scoop bawah tanah adalah jenis loader yang digunakan di terowongan dan lingkungan penambangan bawah tanah. Loader ini juga dikenal sebagai loader scooper atau sekadar scoop. Loader scoop memiliki bucket besar di bagian depan yang dapat digunakan untuk memuat, memindahkan, dan membongkar material lepas seperti bijih, batubara, tanah galian, bahan tanah penutup, dll. Bucket dapat dibuka untuk membuang material di lokasi yang diinginkan dan kemudian ditutup kembali untuk mengambil material lebih banyak. Beberapa loader memiliki fitur di mana bucket juga dapat diputar untuk membuang material di lokasi yang berbeda. Loader tersedia dalam berbagai ukuran dan dipilih berdasarkan operasi penambangan tertentu.
Secara umum, loader bawah tanah dibagi menjadi tiga jenis utama:
Loader Scoop Hidraulik:
Loader hidraulik menggunakan sistem hidraulik untuk pergerakan, pemuatan, dan pembongkaran material. Sistem hidraulik terdiri dari beberapa silinder, pompa, katup, dan selang. Dibandingkan dengan jenis loader lainnya, loader hidraulik memberikan kapasitas angkat yang lebih besar dan memainkan peran penting dalam menangani tugas berat secara aman di lingkungan penambangan bawah tanah.
Loader Scoop Bertenaga Listrik:
Loader listrik menggunakan listrik sebagai sumber daya utama mereka. Ini bisa melalui koneksi langsung ke jaringan listrik atau melalui baterai yang dapat diisi ulang. Loader bertenaga baterai ramah lingkungan dan biasanya memiliki fitur untuk mengurangi kebisingan dan emisi di tambang bawah tanah. Loader bertenaga listrik juga biasanya memiliki fitur keselamatan untuk mencegah bahaya listrik di lingkungan yang lembap atau basah.
Loader Scoop Bertenaga Diesel:
Loader scoop diesel menggunakan mesin diesel sebagai sumber daya utama mereka. Mirip dengan loader hidraulik, mesin ini terkenal dengan performa tinggi dan fleksibilitasnya di lingkungan penambangan yang berat. Loader diesel biasanya dilengkapi dengan sistem penggerak 4 roda untuk pergerakan yang halus dan kemudi yang fleksibel di ruang sempit dan terbatas.
Kapasitas Operasional:
Kapasitas operasional loader scoop dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori. Yang satu mengacu pada berat atau massa maksimum material yang dapat diangkut dan dimuat loader secara efektif, biasanya diukur dalam ton (misalnya, 1,5 ton). Yang lainnya mengacu pada volume yang dapat dikelola loader, yang biasanya dinyatakan dalam meter kubik atau yard kubik (misalnya, 3,5m3).
Dimensi Keseluruhan:
Dimensi keseluruhan loader bawah tanah meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Dimensi keseluruhan memengaruhi kemampuan manuver dan kemampuan beradaptasi di lingkungan penambangan.
Misalnya, beberapa loader bawah tanah mungkin dirancang dengan tinggi yang lebih rendah untuk lebih mudah menavigasi terowongan dan melewati penyangga atap.
Mesin dan Daya:
Informasi mesin dan daya loader bawah tanah yang diproduksi oleh berbagai pabrikan dapat bervariasi. Untuk memilih loader bawah tanah yang sesuai, orang perlu memperhatikan beberapa deskripsi parameter, seperti model, jenis, tenaga kuda, daya terukur, dll. Mesin dan daya yang berbeda dapat menawarkan pengalaman berkendara dan penggunaan yang berbeda.
Roda dan Ban:
Spesifikasi perakitan roda dan ban pada loader scoop memengaruhi traksi dan stabilitas. Berat keseluruhan loader bawah tanah juga dipengaruhi. Spesifikasi roda dan ban yang umum meliputi diameter roda, lebar roda, diameter ban, dan jenis ban (misalnya, padat atau pneumatik).
Mekanisme Pembuangan:
Desain dan mekanisme pembuangan bervariasi dari model ke model. Loader scoop yang dilengkapi dengan pembuangan belakang tradisional sangat cocok untuk aplikasi yang melibatkan pemuatan dan pengangkutan material dalam bidang horizontal yang sama atau perubahan elevasi minor. Fungsi, efisiensi, dan kesesuaian desain pembuangan dapat dipengaruhi oleh jenis loader scoop.
Untuk menjaga kinerja dan masa pakai loader scoop, pemeliharaan rutin sangat diperlukan. Metode pemeliharaan mungkin berbeda tergantung pada model, jenis, dan spesifikasinya. Penting untuk berkonsultasi dengan manual pengguna atau pedoman yang relevan.
Tingkat Cairan:
Inspeksi dan isi ulang cairan penting secara teratur, seperti oli mesin, oli hidraulik, pendingin, dan bahan bakar diesel. Pastikan tingkat cairan yang tepat untuk menjaga operasi yang lancar dan mencegah kerusakan.
Filter dan Sabuk:
Bersihkan atau ganti filter oli mesin dan bahan bakar untuk mencegah kontaminasi. Periksa selang hidraulik dan sabuk untuk keausan, retakan, atau kerusakan, dan gantilah sesuai kebutuhan untuk memastikan fungsi dan keselamatan yang tepat.
Ban:
Inspeksi tekanan ban secara teratur dan sesuaikan dengan tingkat yang direkomendasikan untuk memastikan stabilitas dan efisiensi bahan bakar. Juga, periksa keausan tapak ban dan lakukan rotasi ban rutin untuk menjaga keausan yang merata dan memperpanjang umur ban.
Mesin loader bawah tanah adalah mesin yang sangat populer karena berbagai kegunaannya di berbagai bidang. Beberapa kegunaan mesin loader bawah tanah yang paling umum adalah sebagai berikut:
Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan pembeli bisnis ketika memilih loader scoop bawah tanah yang tepat.
Kondisi Operasional:
Pembeli bisnis harus mempertimbangkan lingkungan kerjanya. Faktor-faktor, seperti sifat medan, dimensi terowongan atau area, dan kondisi ventilasi, semuanya harus sesuai dengan dimensi dan kinerja.
Beban Muat dan Ukuran:
Kapasitas beban muat dan dimensi adalah dua faktor penting. Mereka harus memenuhi persyaratan transportasi material. Selain itu, loader juga perlu bermanuver dan beroperasi secara efektif di ruang sempit.
Daya dan Sistem Hidraulik:
Pembeli bisnis harus memilih loader dengan daya yang andal dan sistem hidraulik yang efisien. Loader ini memberikan tenaga penggerak dan tenaga angkat yang cukup.
Sistem Kontrol:
Pembeli bisnis lebih suka loader scoop yang dilengkapi dengan sistem kontrol canggih yang memungkinkan kontrol yang tepat dan kemudahan pengoperasian. Pertimbangkan fitur-fitur seperti kontrol joystick ergonomis, kontrol proporsional untuk fungsi hidraulik, dan tampilan antarmuka yang intuitif. Sistem kontrol ini meningkatkan produktivitas operator dan memastikan manuver loader yang lancar di ruang bawah tanah yang terbatas.
Kenyamanan dan Keselamatan:
Memilih loader yang dilengkapi dengan fitur keselamatan sangat penting. Pembeli bisnis harus mencari fitur-fitur seperti struktur pelindung anti jungkir (ROPS), kabin operator tertutup dan berventilasi, dan sistem pengereman yang efektif. Fitur-fitur ini membantu memastikan keselamatan operator di lingkungan bawah tanah yang berpotensi berbahaya.
Pemeliharaan dan Dukungan:
Pertimbangkan persyaratan pemeliharaan loader scoop dan ketersediaan layanan dukungan. Pilih model yang mudah dirawat dan memiliki jaringan layanan yang luas. Teliti aksesibilitas suku cadang dan reputasi tim dukungan pabrikan. Ini memastikan bahwa operator menerima bantuan tepat waktu dan dapat secara efisien menjaga loader mereka dalam kondisi kerja optimal.
Q1: Untuk apa loader scoop bawah tanah digunakan?
A1: Loader scoop bawah tanah terutama digunakan untuk aplikasi penanganan material, seperti penambangan, pembuatan terowongan, dan proyek konstruksi bawah tanah lainnya. Loader ini dirancang untuk beroperasi di ruang sempit dan memfasilitasi pemuatan, pengambilan, dan pengangkutan material dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Q2: Bagaimana cara kerja loader scoop bawah tanah?
A2: Loader scoop bawah tanah beroperasi dengan menggunakan sistem hidraulik untuk mengontrol pergerakan scoop atau bucket. Loader dikendarai ke area tempat material perlu digali atau dimuat. Scoop kemudian diturunkan ke tanah, dan material diambil. Scoop diangkat, dan material diangkut atau dibuang di lokasi yang diinginkan. Proses ini diulangi sesuai kebutuhan.
Q3: Apa saja keuntungan menggunakan loader scoop bawah tanah?
A3: Beberapa keuntungan dari loader scoop bawah tanah adalah sebagai berikut: kemampuan manuver yang mudah di ruang sempit, penanganan material yang efisien, operasi yang serbaguna, dan visibilitas yang baik untuk operator.
Q4: Apa perbedaan antara loader scoop dan loader biasa?
A4: Perbedaan utama antara loader scoop dan loader tradisional terletak pada desain dan fungsi bucket atau alat tambahan. Loader scoop (atau loader bucket) memiliki bucket melengkung yang mengambil material secara efisien. Loader biasa (seperti loader roda) memiliki bucket datar yang dirancang untuk menggali dan mengangkat.