(19906 produk tersedia)
Loader adalah mesin konstruksi yang digunakan untuk memindahkan material konstruksi dari satu tempat ke tempat lain dalam lokasi konstruksi. Ini adalah peralatan penting yang digunakan dalam berbagai industri dan sering berfungsi sebagai alat pemasok untuk mesin lain seperti crusher. Loader biasanya dipasang pada ban atau track dan memiliki lengan hidrolik yang dapat mengangkat, menurunkan, dan memindahkan benda-benda di sepanjang rentang gerak yang luas. Barang-barang tersebut biasanya dipindahkan oleh bucket di ujung lengan hidrolik.
Secara umum, loader dapat dikategorikan menjadi tiga kategori utama berdasarkan ukuran, jenis sumber daya, dan fungsinya. Berikut adalah deskripsi terperinci berdasarkan kategori tersebut.
Ukuran dan Berat
Sesuai dengan jenis loader tertentu, dimensi keseluruhannya dapat bervariasi. Misalnya, panjang dan lebar wheeled loader standar masing-masing sekitar 8-12 meter dan 2,5-3,5 meter. Berat loader kecil sekitar 4-8 ton, sementara loader normal sekitar 10-20 ton.
Tenaga Kuda dan Mesin
Secara umum, tenaga kuda loader kecil sekitar 50-100 HP, sedangkan model normal adalah 120-200 HP atau lebih. Jenis mesin loader dapat berupa diesel atau listrik. Namun, wheeled loader dan tracked loader lebih cenderung mengadopsi mesin diesel karena kebutuhan daya yang tinggi.
Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik loader mencakup pompa hidrolik, silinder, dan katup kontrol, yang bekerja bersama-sama untuk mewujudkan fungsi seperti pemuatan, pengangkatan, dan pemiringan. Laju aliran pompa hidrolik pada model yang berbeda bervariasi, begitu pula tekanan operasinya. Misalnya, tekanan operasi hidrolik loader kecil sekitar 15-20 MPa, sedangkan yang normal sekitar 18-25 MPa. Selain itu, laju aliran pemompaan loader kecil sekitar 40-60 L/menit, sedangkan yang normal hingga 120 L/menit.
Kapasitas Beban
Ini mengacu pada berat maksimum yang dapat ditangani oleh loader, dan biasanya dinyatakan sebagai satuan ton atau meter kubik. Loader kecil memiliki kapasitas beban sekitar 0,5-1 ton, sedangkan yang normal mampu mencapai 2 ton atau lebih.
Pelumasan Rutin
Lumasi setiap bagian yang bekerja dan bantalan loader untuk mengurangi gesekan antar bagian, memastikan pengoperasian yang lancar dan memperpanjang masa pakai mesin.
Penggantian Oli dan Cairan
Ganti oli mesin, oli hidrolik, oli transmisi, dan gemuk pelumas secara teratur untuk menjaga loader dalam kondisi operasi yang baik. Sementara itu, operator perlu memastikan bahwa oli dan gemuk pelumas bebas dari kontaminasi dan berlaku untuk jenis loader.
Pembersihan
Bersihkan secara teratur tampilan loader dan perangkat kerjanya untuk menghilangkan kotoran, oli, dan kontaminan lainnya. Selain itu, operator harus membersihkan ruang mesin dan sistem pendingin untuk menghindari panas berlebih dan memastikan pembuangan panas yang tepat.
Perhatikan Suara dan Getaran yang Tidak Biasa
Selama penggunaan loader, operator perlu memperhatikan suara dan getaran yang tidak biasa. Jika mereka melihat sesuatu yang tidak biasa, mereka harus segera memeriksa dan menghilangkan kesalahan untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada mesin.
Kemampuan berbagai jenis loader yang serbaguna membuatnya cocok untuk banyak industri dan aplikasi. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana mereka digunakan.
Berikut adalah beberapa tips untuk memilih jenis loader yang tepat untuk kebutuhan spesifik bisnis.
Memahami Kebutuhan Bisnis:
Pahami jenis tugas yang akan dilakukan loader dan jenis material yang akan ditangani. Ini termasuk mengetahui berat dan ukuran material, medan, kondisi cuaca, dan lokasi kerja loader. Pertimbangkan apakah loader perlu memiliki lampiran dan tugas khusus, seperti pembongkaran, penggalian, atau penanganan material.
Jelajahi Jenis yang Berbeda:
Kenali karakteristik dari berbagai jenis loader untuk mengetahui lebih baik apa yang harus dipilih. Bandingkan kesesuaian setiap loader dengan tugas dan lokasi kerja tertentu.
Periksa Rentang Ukuran:
Ketahui ukuran dan kapasitas loader dari kecil hingga besar dan pahami unit pengukurannya seperti ukuran bucket dalam meter kubik dan muatan dalam ton. Pilih ukuran dan kapasitas yang tepat berdasarkan persyaratan tugas. Hindari loader yang kurang bertenaga atau loader yang terlalu besar yang lebih mahal.
Fokus pada Tenaga Mesin:
Pilih loader dengan peringkat tenaga mesin yang sesuai (biasanya dalam tenaga kuda atau kilowatt) untuk pekerjaan tersebut. Pertimbangkan efisiensi bahan bakar, karena memengaruhi biaya pengoperasian dari waktu ke waktu.
Periksa Opsi Lampiran:
Jika menggunakan lampiran, pastikan kompatibel dengan loader yang dipilih. Loader yang berbeda memiliki standar antarmuka lampiran yang berbeda.
Bandingkan Loader Baru vs. Bekas:
Loader baru biasanya dilengkapi dengan teknologi dan fitur terbaru tetapi mungkin memiliki biaya awal yang lebih tinggi. Loader bekas umumnya lebih terjangkau tetapi mungkin memiliki biaya pemeliharaan yang lebih tinggi.
Q1: Apa perbedaan antara skid steer loader dan compact track loader?
A1: Perbedaan utama antara skid steer loader dan compact track loader adalah sistem penggerak. Compact track loader memiliki track karet yang memberikan stabilitas lebih baik dan traksi yang lebih baik daripada skid steer dengan roda. Compact track loader juga sangat cocok untuk memindahkan beban yang lebih berat.
Q2: Mengapa disebut “wheel loader” bukan “wheel loader excavator”?
A2: Wheel loader berkisar dari ukuran kecil hingga besar. Mereka memuat material dari tanah ke kendaraan dengan menyendok material dengan bucket dari kendaraan yang diam. Operasi ini tidak memerlukan penggalian seperti pada excavator loader.
Q3: Apakah front loader dan wheel loader bekerja dengan cara yang sama?
A3: Ya, mereka bekerja dengan cara yang sama. Mereka memuat dan menyendok material dari tanah ke kendaraan dari tanah. Front loader mengacu pada jenis loader yang datang dalam bentuk excavator. Sementara itu, wheeled loader adalah loader yang menggunakan ban sebagai alat pergerakannya.