(42 produk tersedia)
Masker intubasi, juga dikenal sebagai jalan napas masker laring, adalah alat medis yang digunakan selama anestesi atau situasi darurat untuk menjaga jalan napas tetap terbuka. Masker ini pas di mulut pasien dan menutup rapat pada laring, memungkinkan ventilasi tanpa intubasi. Ada berbagai jenis masker intubasi, yaitu:
LMA Klasik:
LMA klasik memiliki manset yang dapat diisi dengan udara atau gel. Manset inilah yang menutup rapat masker di area laring untuk mencegah kebocoran udara. Tersedia berbagai ukuran LMA klasik tergantung ukuran pasien. Ukuran ditentukan berdasarkan berat badan mereka. LMA dewasa standar berukuran sekitar 4,5 inci.
LMA ProSeal:
Jenis LMA ini memiliki tabung drainase yang dapat ditempatkan di kerongkongan untuk mencegah masuknya isi lambung ke saluran pernapasan pasien. LMA ProSeal juga memiliki tabung kedua yang terhubung ke manset untuk pengisian. LMA ProSeal memberikan kemampuan penyegelan yang lebih baik dan kebocoran udara yang lebih sedikit dibandingkan model klasik.
LMA Supreme:
LMA supreme mirip dengan model ProSeal karena memiliki tabung drainase dan manset. Namun, LMA supreme juga memiliki komponen ketiga - blok gigitan. Blok gigitan ini mencegah pasien menutup masker dengan gigi mereka dan juga dapat melindungi gigi mereka dari kerusakan. LMA supreme dimasukkan secara membabi buta seperti jenis lainnya, tetapi memiliki manfaat tambahan berupa tabung kedua yang memungkinkan dekompresi lambung.
LMA Unik:
Ada beberapa jenis LMA lainnya yang memiliki fitur unik yang tidak ditemukan pada model lain. Salah satu contohnya adalah LMA fast-track, yang memiliki tabung drainase lambung. Hal ini memungkinkan manajemen yang lebih baik terhadap jalan napas pasien dan kemungkinan isi lambung. Contoh lainnya adalah LMA fleksibel, yang dapat ditekuk menjadi berbagai bentuk agar sesuai dengan anatomi pasien.
LMA yang Dapat Digunakan Kembali dan Sekali Pakai:
LMA dapat digunakan kembali setelah dibersihkan atau dibuang setelah sekali pakai. LMA yang dapat digunakan kembali terbuat dari bahan tahan lama yang dapat menahan penggunaan berulang, sedangkan LMA sekali pakai biasanya terbuat dari bahan yang lebih murah untuk sekali pakai saja.
Kenyamanan dan Kecocokan:
Masker harus pas di wajah pasien tetapi tetap nyaman. Penyegelan yang baik di sekitar wajah sangat penting untuk ventilasi yang efektif dan menghindari kebocoran udara. Bantal masker harus lembut untuk mengurangi bekas tekanan dan ketidaknyamanan.
Ukuran dan Bentuk:
Masker intubasi tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Memilih masker yang sesuai dengan anatomi pasien sangat penting, karena masker yang lebih kecil atau lebih besar dapat merusak penyegelan dan memengaruhi efektivitas ventilasi. Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan bentuk masker yang berbeda untuk memastikan kecocokan yang tepat.
Penyegelan:
Penyegelan yang baik sangat penting untuk ventilasi yang efektif. Masker harus menciptakan penyegelan yang ketat di sekitar wajah pasien untuk mencegah kebocoran udara. Kebocoran dapat mengurangi efektivitas ventilasi dan meningkatkan risiko aspirasi. Masker intubasi untuk CPR harus memiliki bantal lembut yang membantu menciptakan penyegelan yang baik.
Efektivitas Ventilasi:
Masker harus secara efektif mengirimkan oksigen ke paru-paru pasien. Masker harus memiliki jalan napas yang bersih dan aliran gas yang baik untuk memastikan ventilasi yang efisien. Masker juga harus memiliki mekanisme untuk mencegah kebocoran gas, yang dapat merusak efektivitas ventilasi.
Pengiriman Oksigen:
Beberapa masker memiliki port oksigen yang memungkinkan pengiriman oksigen tambahan melalui masker. Hal ini penting dalam beberapa kasus di mana pasien membutuhkan oksigen tambahan. Port harus berukuran memadai untuk memungkinkan pengiriman oksigen.
Kebersihan dan Keamanan:
Masker harus aman dan higienis untuk pasien. Masker harus bebas dari kontaminan atau patogen apa pun yang dapat menyebabkan infeksi. Masker juga harus memiliki mekanisme untuk mencegah aspirasi, yang dapat terjadi ketika masker tidak tersegel dengan benar.
Pelatihan dan Pengalaman:
Pelatihan dan pengalaman penyedia layanan kesehatan dalam menggunakan masker juga dapat memengaruhi pilihan masker. Beberapa masker memiliki fitur canggih yang memerlukan pelatihan khusus untuk digunakan, seperti kantung ventilasi. Penyedia layanan kesehatan harus terlatih secara memadai untuk menggunakan fitur-fitur ini untuk memastikan efektivitas ventilasi.
Masker intubasi merupakan alat medis yang penting bagi pasien yang membutuhkan dukungan ventilasi selama intubasi. Tenaga kesehatan harus mengetahui cara menggunakan dan memasang masker secara efektif untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pasien.
Cara Penggunaan
Pertama, tim medis perlu menilai kondisi pasien dan menempatkan masker intubasi dengan benar pada wajah mereka. Sangat penting untuk mencapai penyegelan yang ketat di sekitar masker untuk mencegah kebocoran udara, yang dapat merusak ventilasi yang efektif. Pegang masker dengan lembut tetapi kuat dengan kedua tangan, menciptakan kecocokan yang aman di atas hidung dan mulut pasien. Pastikan masker terpasang pas tanpa menyebabkan tekanan berlebihan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau membahayakan pasien.
Pemasangan
Setelah mencapai penyegelan yang memadai, langkah selanjutnya adalah memasang selang kantung atau ventilator ke port masker. Jika menggunakan kantung untuk ventilasi, peras dengan lembut untuk mengirimkan udara ke masker dan pantau naik turunnya dada pasien untuk menilai efektivitas ventilasi. Jika menggunakan ventilator, pastikan pengaturan disesuaikan dengan benar untuk mengirimkan napas yang cukup ke pasien.
Keamanan Produk
Keamanan produk sangat penting saat menggunakan masker intubasi. Tenaga kesehatan harus memeriksa masker secara berkala untuk melihat kerusakan atau cacat yang terlihat, seperti retakan atau kebocoran, sebelum digunakan. Masker yang rusak harus dibuang segera, karena dapat merusak efektivitas ventilasi. Selain itu, praktik kebersihan yang tepat harus diterapkan saat menggunakan masker intubasi untuk mencegah penularan infeksi. Ini termasuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani masker dan menggunakan masker sekali pakai atau sterilisasi yang tepat untuk setiap pasien.
T1. Apa perbedaan antara masker nebulizer dan inhaler?
J1. Nebulizer memberikan dosis bronkodilator atau obat lain secara kontinu, sedangkan inhaler memberikan dosis terukur. Kabut kontinu nebulizer membuatnya lebih mudah bagi pasien untuk menerima pengobatan selama intubasi.
T2. Bisakah masker intubasi digunakan dengan ventilator?
J2. Masker intubasi tidak dapat digunakan langsung dengan ventilator. Ventilator memerlukan tabung endotrakeal yang terhubung ke trakea pasien. Namun, masker intubasi dapat digunakan sebagai pengganti tabung endotrakeal jika ventilator diperlukan untuk manajemen pasien.
T3. Apakah masker intubasi kompatibel dengan semua jenis ETT?
J3. Ya, masker intubasi kompatibel dengan semua jenis tabung endotrakeal (ETT). Masker ini dapat menampung berbagai ukuran dan jenis ETT, termasuk tabung yang bermanset dan tidak bermanset.
T4. Apakah ada masker intubasi yang dapat digunakan kembali?
J4. Ya, ada masker intubasi yang dapat digunakan kembali. Fasilitas kesehatan memiliki protokol sterilisasi untuk membersihkan dan mensterilkan masker intubasi yang dapat digunakan kembali dengan benar untuk penggunaan di masa mendatang. Namun, masker intubasi sekali pakai sebagian besar lebih disukai karena biaya sterilisasi yang tinggi dan kebutuhan akan keselamatan pribadi.
T5. Bisakah masker intubasi digunakan pada anak-anak?
J5. Ya, masker intubasi dapat digunakan pada anak-anak. Ada masker intubasi khusus untuk anak-anak yang memiliki ukuran lebih kecil dan bahan yang lebih lembut untuk memberikan penyegelan yang lebih baik dan pemasangan yang lebih aman selama proses intubasi.