(178 produk tersedia)
Lini kalsinasi gipsum dibagi menjadi lima jenis: rotary kiln, peralatan kalsinasi temperatur dan tekanan, fluidized bed calciner, vertical kiln, dan boiling furnace. Masing-masing memiliki spesifikasi dan fitur yang berbeda yang menjadikannya ideal untuk mengkalsinasi gipsum.
Rotary Kiln:
Lini kalsinasi rotary kiln untuk gipsum berfungsi dengan perlahan memutar material dalam lingkungan yang dipanaskan. Peralatan ini sangat populer di lingkungan industri untuk memproses material seperti produk metalurgi, kimia, dan konstruksi. Panjangnya selalu 50-500 meter dengan diameter 0,9-6 meter. Suhunya mencapai 1500 derajat. Rotary kiln beroperasi dengan pengawasan minimal dan diotomatisasi secara ekstensif. Sistem manajemen sepenuhnya mengontrol derajat pembakaran. Ini menghasilkan keseragaman yang lebih dari 90% dalam batch yang dikalsinasi. Membatasi biaya tetap dan memaksimalkan output membuat metode ini sangat hemat biaya.
Temperatur dan Tekanan:
Lini kalsinasi ini untuk gipsum bekerja di bawah kondisi temperatur dan tekanan tertentu. Ini membentuk gipsum dalam hitungan menit. Peralatan ini memiliki generator panas, drum uap, dan wadah tekanan lainnya. Wadah tekanan adalah tempat bahan baku terkena tekanan dan temperatur tinggi. Pengaturan ini sangat cocok untuk bisnis yang ingin menghasilkan 20-50 ton bubuk gipsum setiap hari. Ini juga mengurangi emisi karbon di lingkungan sekitar 60% dibandingkan dengan peralatan kalsinasi rotary kiln.
Fluidized Bed:
Lini kalsinasi fluidized bed untuk gipsum menggunakan udara panas untuk mengubah keadaan material. Arus udara panas membuat material mengembang, mengubahnya menjadi bentuk padat-cair-gas. Unit ini kompak dan dapat dengan mudah dipasang ke berbagai lini produksi. Ini sangat efisien dalam penggunaan energi saat mengkalsinasi gipsum. Sekitar 90% panas berasal dari udara panas.
Vertical Kiln:
Peralatan vertikal ini juga disebut shaft kiln. Ini beroperasi dengan menurunkan bahan baku melalui silinder vertikal yang memiliki sumber panas. Sumber panasnya bisa listrik atau gas. Vertical kiln lebih kecil dari rotary kiln. Ini membuat biaya konstruksi dan operasional lebih rendah. Terlepas dari biaya yang rendah, ada masalah jejak karbon dan efisiensi energi. Vertical kiln tidak menggunakan energi secara efisien seperti yang vertikal untuk mengkalsinasi gipsum.
Boiling Furnace:
Boiling furnace untuk mengkalsinasi gipsum beroperasi dengan teknologi fluidized bed. Ini menggunakan udara panas untuk melewati tempat tidur. Udara ini membuat partikel mengembang karena perubahan tekanan dan temperatur. Boiling furnace sangat hemat energi. Ini memiliki tingkat transfer panas yang sangat tinggi. Boiling furnace bekerja secara terus menerus. Ada sistem otomatis yang mengontrol temperatur dan tekanan. Semua ini menjadikan boiling furnace bagian penting dari setiap lini produksi industri.
Parameter atau spesifikasi lini kalsinasi gipsum dapat bervariasi tergantung pada produk akhir yang dituju, konfigurasi, kapasitas, dan sistem kontrol yang digunakan.
Berikut adalah gambaran singkat tentang beberapa spesifikasi beserta persyaratan pemeliharaan untuk lini kalsinasi tersebut:
Proses Kalsinasi:
Biasanya, lini kalsinasi gipsum akan menggunakan salah satu dari dua proses kalsinasi umum. Ini adalah metode pemanasan kering atau metode pemanasan basah. Kedua metode ini dapat menghasilkan anhidrit berkualitas tinggi dan gipsum semi-hidrat sebagai produk akhir. Metode atau proses kalsinasi yang tepat yang digunakan akan tergantung pada kebutuhan bisnis, tujuannya, dan konfigurasi lini kalsinasi.
Kontrol Temperatur:
Lini kalsinasi gipsum akan memiliki sistem kontrol temperatur untuk mengoptimalkan kualitas produk akhir. Umumnya, lini seperti itu dapat menaikkan temperatur antara 150°C dan 220°C. Pada temperatur ini, dehidrasi gipsum terjadi. Temperatur dapat bervariasi menurut jenis gipsum dan metode kalsinasi spesifik yang digunakan. Namun, sangat penting bahwa temperatur dikendalikan. Jika tidak, temperatur yang berlebihan dapat mengakibatkan material terbakar dan membentuk produk yang tidak dapat dijual seperti kalsium sulfat anhidrat.
Kapasitas Produksi:
Tergantung pada kebutuhan industri, kapasitas produksi lini kalsinasi akan bervariasi. Biasanya, lini kalsinasi gipsum dapat menghasilkan sekitar 1 hingga 20 ton gipsum yang dikalsinasi. Ini adalah per ton bahan baku yang dimasukkan ke dalam tungku per jam.
Konfigurasi Tungku:
Seperti yang disebutkan sebelumnya, lini kalsinasi dapat menggunakan berbagai jenis tungku seperti tungku rotari, tungku mendidih, atau tungku vertikal, dll. Setiap konfigurasi akan memiliki keunggulannya sendiri. Pemelihara harus tahu cara terbaik untuk memelihara tungku spesifik yang dia gunakan. Biasanya, tungku terbuat dari baja tahan karat yang anti korosi dan memiliki masa pakai yang lebih lama. Meskipun demikian, yang terbaik adalah membersihkan permukaan terkadang agar tetap berfungsi lebih lama. Gunakan kain bersih kering atau sedikit lembap untuk menghilangkan debu yang telah menumpuk di permukaan material anti korosi.
Sistem Kontrol:
Lini kalsinasi biasanya akan memiliki sistem kontrol yang secara otomatis berbasis PLC (Programmable Logic Controller) untuk memastikan bahwa semua proses berjalan lancar dan mulus. Beberapa sistem kontrol ini memiliki kemampuan pemantauan jarak jauh. Untuk memelihara sistem kontrol berbasis PLC, perlu kalibrasi secara berkala dan memeriksa sensor lain yang digunakan dalam sistem. Ini juga termasuk memeriksa kabinet kontrol, loop, dan perangkat lain yang terintegrasi dengan mesin PLC.
Konsumsi Daya:
Konsumsi energi lini kalsinasi akan berbeda menurut kapasitas produksi, desain, dan tungku. Normalnya, lini kalsinasi menggunakan sekitar 30 - 200 kw untuk operasi dan fungsinya sehari-hari.
Aplikasi utama lini kalsinasi gipsum adalah untuk menghasilkan anhidrit, gipsum terdehidrasi, atau gipsum yang dikalsinasi, juga dikenal sebagai gipsum. Beberapa industri menggunakan produk dari lini kalsinasi gipsum. Berikut adalah beberapa skenario penggunaan utama dari lini produksi ini:
Saat membeli lini kalsinasi gipsum untuk dijual di pasar target, investor perlu memeriksa persyaratan dan spesifikasi produk dengan saksama untuk memastikan mereka berinvestasi pada peralatan yang tepat.
Kapasitas Produksi
Investor harus menentukan kapasitas produksi lini kalsinasi yang dibutuhkan. Mereka harus mempertimbangkan permintaan plester yang diharapkan dan skala proyek. Penting untuk memilih lini dengan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan produksi mereka sambil memungkinkan untuk ekspansi masa depan yang potensial.
Efisiensi Energi
Penting untuk memilih lini kalsinasi yang menawarkan penggunaan energi yang optimal untuk mengurangi biaya operasional dan dampak lingkungan. Investor harus mengevaluasi konsumsi energi dari berbagai lini.
Otomatisasi dan Sistem Kontrol
Sangat penting untuk mempertimbangkan tingkat otomatisasi dan sistem kontrol yang ditawarkan oleh berbagai lini kalsinasi. Penting untuk memilih sistem yang menyediakan kontrol dan pemantauan proses kalsinasi yang efisien. Selain itu, penting untuk memastikan antarmuka yang ramah pengguna untuk pengoperasian dan pemeliharaan yang mudah.
Biaya Investasi
Biaya investasi lini kalsinasi meliputi biaya pembelian awal, biaya instalasi, dan biaya tambahan yang terkait dengan proyek. Saat menentukan anggaran investasi keseluruhan, sangat membantu untuk mempertimbangkan potensi pengembalian investasi jangka panjang.
Q1: Apa komponen utama dari lini kalsinasi gipsum?
A1: Komponen utama dari lini kalsinasi gipsum meliputi crusher, dryer, pulverizer, rotary atau vertical gypsum calcining kiln, cooling machine, conveying system, dust collectors, dan packing machine.
Q2: Apa peran crusher dalam lini kalsinasi gipsum?
A2: Fungsi crusher adalah untuk memecah material besar menjadi material yang lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam mill.
Q3: Apa perbedaan antara rotary dan vertical calcination kiln?
A3: Perbedaan utama antara rotary dan vertical kiln untuk mengkalsinasi gipsum terletak pada metode kerjanya. Vertical kiln beroperasi dalam mode batch berurutan, sedangkan rotary kiln memberikan proses yang berkelanjutan. Selain itu, rotary kiln terkenal dengan lini produksinya yang panjang serta dimensi fisiknya yang lebih kecil dibandingkan dengan yang vertikal. Sebaliknya, unit kalsinasi vertikal lebih cocok untuk volume output yang besar yang teratur dan konstan.
Q4: Mengapa sistem pengangkutan penting dalam lini kalsinasi gipsum?
A4: Sistem pengangkutan memastikan umpan material yang lancar dan stabil dalam proses produksi. Ini mencegah gangguan dalam proses kalsinasi, sehingga menjaga efisiensi dan produktivitas.